Kasus
pembajakan software di indonesia terus meningkat seiring dengan
meningkat SDM para pengguna softwarenya, dalam hal ini SDM pengguna
software memang meningkat, tapi bukan berati kesadaran untuk menghargai
hak cipta kekayaan intelektual juga meningkat, SDM yang meningkat adalah
SDM yang digunakan untuk bajak membajak, SDM untuk melakukan crack pada
software-software yang dibuat oleh penciptanya. terkadang Seorang
lulusan sarjana komputer atau informatika pun juga hoby bajak membajak.
MEDAN
— Berdasarkan laporan Business Software Alliance (BSA) dan
International Data Corporation(IDC) dalam Annual Global Software Piracy
Study 2007, Indonesia adalah negara terbesar ke-12 di dunia dengan
tingkat pembajakan software.
“Persentasenya
cukup mengkhawatirkan yakni mencapai 84 persen. Misalnya dari 100
komputer yang diteliti, sebanyak 84 buah diantaranya menggunakan softwer
ilegal. Fenomena ini sangat menyedihkan karena pembajakan ini mematikan
kreasi dan industri software itu sendiri,” kata Perwakilan BSA
Indonesia, Donny A Sheyoputra, di Medan, Ia mengatakan, dewasa ini
Indonesia diperkirakan memiliki sekitar 300 perusahaan yang bergerak di
sektor Teknologi Informasi (TI).
Dari
jumlah itu, hanya 10 perusahaan lokal yang bergerak di industri
software, sisanya lebih banyak berkecimpung diluar software, misalnya
perusahaan sistem integrasi dan service dan perusahaan distributor
produk hardware.
Menurut
dia, minimnya jumlah industri software di tanah air dikarenakan seluruh
pengembang software lokal sangat dirugikan oleh pembajakan.
“Software
mereka di bajak dan dijual dengan harga sekitar 4-5 dolar dipasaran,
bahkan perangkat lunak yang sudah dijual dengan harga 5 dolar pun masih
dibajak dan dijual dengan harga dua 2 dolar saja. Banyaknya pembajakan
ini juga telah menghapus kesempatan untuk meningkatkan pendapatan
industri lokal senilai 1,8 miliar dolar,” katanya.
Direktur
Bamboomedia Cipta Persada, sebuah produser softwer lokal, Putu Sidarta,
mengatakan, maraknya pembajakan software telah menyebabkan rendahnya
kreativitas di industri bidang software ini.
“Berdasarkan laporan para distributor kami diseluruh Indonesia, software Bamboomedia telah banyak dibajak. Jika produk asli dijual dengan harga Rp45.000, maka produk bajakannya hanya dijual dipasaran Rp2.500,”katanya.
“Berdasarkan laporan para distributor kami diseluruh Indonesia, software Bamboomedia telah banyak dibajak. Jika produk asli dijual dengan harga Rp45.000, maka produk bajakannya hanya dijual dipasaran Rp2.500,”katanya.
http://republika.co.id/berita/36399/Indonesia_Peringkat_12_Pembajakan_Software